Menurut bapak bakden penyuluh KUA, seorang konselor pernikahan, “Rumah tangga itu seperti tangga. Setiap tingkatannya membawa tantangan yang lebih besar, tetapi dengan usaha bersama, tantangan tersebut bisa diatasi.” Ia menambahkan, untuk setiap pasangan yang ingin membangun keluarga yang harmonis, penting untuk saling memahami dan bekerja sama dalam menghadapi kesulitan yang datang.
Kehidupan pernikahan tidak selalu berjalan sesuai rencana. Banyak pasangan yang awalnya merasa bahagia, namun seiring berjalannya waktu, masalah seperti perbedaan pendapat, tekanan pekerjaan, atau masalah keuangan mulai menguji hubungan mereka. “Kita harus mempersiapkan diri dengan mental yang kuat. Seiring berjalannya waktu, masalah bisa datang tanpa diduga, tetapi itu semua bisa menjadi pelajaran jika kita berkomunikasi dengan baik,” ujar bapak penyuluh.
Melalui analogi tangga ini, kita belajar bahwa kehidupan setelah menikah bukan hanya soal kebahagiaan, tetapi juga bagaimana menghadapi setiap tantangan dengan penuh kesabaran dan kerja sama. Seperti tangga yang kita naiki bersama, semakin tinggi kita mencapai tujuan, semakin banyak ujian yang datang, namun jika kita saling menopang, segala tantangan bisa dilalui dengan lebih mudah.
Reporter : Ghiffar Mardiansyah
Bagus banget tulisanya, semoga dengan ini banyak yang lebih tau dan mempersiapkan dengan lebih matang sebelum menjalin pernikahan
BalasHapus