Mediakopid.com, Bandung - Di sebuah sudut Kota Bandung, Desa Cibiru Wetan menjadi salah satu contoh bagaimana kepemimpinan yang inklusif mampu membawa perubahan nyata. Moch. Rendie Fauzan, pria yang dikenal karena dedikasinya terhadap pelayanan publik, menjadi sosok sentral di balik kemajuan desa ini.
Moch. Rendie Fauzan bukanlah sekadar aparatur desa biasa. Dengan gaya kepemimpinan yang ramah namun tegas, ia berhasil membawa semangat gotong royong kembali hidup di masyarakat. Sejak menjabat, Rendie memprioritaskan pelayanan berbasis kebutuhan warga. Mulai dari administrasi yang lebih cepat, akses kesehatan yang lebih mudah, hingga pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat langsung.
Salah satu program andalannya adalah "Desa Digital". Melalui program ini, warga diperkenalkan dengan teknologi untuk mengurus administrasi desa secara daring. "Saya ingin memastikan bahwa semua warga, terutama yang tinggal di pelosok, tidak merasa tertinggal oleh perkembangan zaman," ujar Rendie dengan penuh semangat. Desa Digital ini juga berhasil mengurangi antrian di kantor desa, meningkatkan efisiensi kerja, dan memberikan ruang bagi warga untuk terlibat langsung dalam inovasi berbasis teknologi.
Tidak hanya itu, ia juga dikenal karena pendekatannya yang humanis. Rendie kerap turun langsung ke lapangan, berdialog dengan warga, bahkan membantu mereka yang membutuhkan. Di tengah kesibukannya, ia masih menyempatkan diri untuk hadir dalam berbagai kegiatan masyarakat, dari pengajian hingga gotong royong. Baginya, kedekatan dengan masyarakat adalah kunci utama untuk memahami apa yang benar-benar mereka butuhkan.
Di sisi lain, Rendie juga mendorong pembangunan ekonomi masyarakat melalui program pemberdayaan. Salah satunya adalah pelatihan usaha kecil menengah (UKM) bagi ibu-ibu rumah tangga dan pemuda desa. Dengan mengutamakan potensi lokal, seperti kerajinan tangan dan produk makanan khas, program ini berhasil menciptakan lapangan kerja baru dan menggerakkan perekonomian desa. "Saya ingin Desa Cibiru Wetan tidak hanya mandiri dalam pelayanan, tetapi juga dalam perekonomian," katanya penuh optimisme.
Kini, di bawah kepemimpinannya, Desa Cibiru Wetan perlahan-lahan menjadi desa percontohan. Tidak hanya dari segi pelayanan, tetapi juga dalam hal pemberdayaan masyarakat. Moch. Rendie telah membuktikan bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil, dan dengan hati yang tulus, pelayanan desa bisa menjadi lebih dari sekadar kewajiban—melainkan panggilan untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Reporter : Mochamad Labieb Abieza
Tidak ada komentar:
Posting Komentar