Masjid ini memiliki orientasi kiblat yang terbuka dengan pemandangan alam, menciptakan suasana yang sejuk dan menenangkan. Pada senja hari, sinar matahari masuk melalui bagian depan yang tidak berdinding, menciptakan efek cahaya yang mempertegas pesan spiritual. Selain itu, sirkulasi udara yang baik berkat celah-celah angin pada dinding masjid membuat ruang terasa nyaman tanpa perlu pendingin udara.
Interior masjid dilengkapi dengan 99 lampu kotak, masing-masing memuat salah satu nama Allah, sebagai simbol Asmaul Husna. Desain tanpa tiang di tengah ruang salat memberi kesan luas dan lapang, dengan hanya empat sisi dinding yang menopang atap. Lanskap sekitar masjid dirancang berbentuk lingkaran, mengingatkan pada konsep tawaf di sekitar Kakbah.
Dengan luas 1.871 meter persegi, Masjid Al-Irsyad dapat menampung sekitar 1.500 jamaah. Desainnya yang mengutamakan keterbukaan, pencahayaan alami, dan hubungan dengan alam menjadikannya bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga ruang untuk merenung dan merasakan kedamaian batin. Masjid ini merupakan sebuah karya arsitektur yang menginspirasi, menggabungkan kesederhanaan dan kedalaman spiritual dalam setiap sudutnya.
Masjid Al-Irsyad bukan sekadar tempat ibadah, tetapi sebuah karya seni yang menggugah jiwa. Dengan desain yang menggabungkan elemen spiritualitas, modernitas, dan harmoni dengan alam, masjid ini mengajak setiap pengunjung untuk merasakan kedamaian yang lebih dalam, baik melalui struktur bangunannya maupun suasana yang tercipta di sekelilingnya. Di tengah kesederhanaan bentuknya, Masjid Al-Irsyad menyampaikan pesan kuat tentang keesaan Tuhan, kedamaian batin, dan keterhubungan manusia dengan alam. Sebuah tempat yang tidak hanya untuk beribadah, tetapi untuk merenung, merasakan, dan kembali mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Penulis : Ghiffar Mardiansyah
Masyaallah, indah sekali bangunanya
BalasHapus