Mereka biasanya kumpul di daerah Cibiru dan sekitarnya, kadang di kos atau sesekali di cafe untuk berkumpul yang nggak hanya untuk diskusi akademik, tetapi juga untuk merencanakan dan mengembangkan usaha. Banyak di antara mereka yang terjun ke dunia wirausaha, salah satunya dengan menjual makanan khas seperti pempek, tekwan, dan lenggang. Contohnya, Roy yang memiliki usaha Pempek. Di setiap kesempatan, dia manfaatkan untuk mempromosikan produk kuliner khas Palembang nya.
“Selain untuk memperkenalkan kuliner Sumatera Selatan, ini juga jadi cara saya untuk berbagi rasa dan cerita dari kampung halaman,” katanya.
Bagi para mahasiswa ini, jualan bukan hanya soal mencari uang, tetapi juga tentang melestarikan budaya asal mereka. Mereka sering mengadakan bazar kuliner di acara-acara komunitas atau di acara besar seperti festival kebudayaan yang melibatkan warga Bandung. Dengan cara ini, mereka bisa mengenalkan kekayaan kuliner Sumatera Selatan kepada orang-orang yang mungkin belum pernah mencobanya.
Selain wirausaha, beberapa anggota komunitas juga terlibat dalam diskusi bertukar pikiran. Mereka sering berbagi insight dan pengalaman mengenai apa saja yang sedang hangat atau viral.
Melalui kegiatan-kegiatan ini, komunitas Sumatera Selatan di Bandung tidak hanya menjaga kebersamaan, tetapi juga membuktikan bahwa mereka bisa sukses di perantauan dengan terus menjaga tradisi dan budaya asal mereka, sembari menjalankan proses perkuliahan dan juga mengembangkan potensi diri di bidang wirausaha.
Penulis: Muhammad Syahru Ramadhan
Tidak ada komentar
Posting Komentar