mediakopid.com, Bandung - Desa Cibiru Wetan di Kabupaten Bandung tengah menggeliat dengan semangat baru yaitu dengan menanam cabai keriting. Tak hanya soal bercocok tanam, kegiatan ini sekaligus menjadi wadah bagi warga untuk mengembangkan ketahanan pangan dan memberdayakan ekonomi lokal.
Desa Cibiru Wetan yang sebelumnya dikenal sebagai kawasan semi perkotaan kini mulai dipenuhi oleh semangat baru dalam bidang pertanian. Di setiap sudut desa, terlihat warga yang antusias menanam cabai keriting di lahan-lahan yang sebelumnya kosong atau tidak produktif. Dalam panduan dan arahan seorang penyuluh pertanian dari pemerintah setempat, kegiatan ini berhasil menyatukan masyarakat dalam satu tujuan: menciptakan desa yang mandiri secara pangan.
Saat kami berbincang dengan Pak Budi, penyuluh pertanian yang memandu warga dalam kegiatan ini, ia menjelaskan, “Menanam cabai keriting sebenarnya tidak sulit, tetapi membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Kami membantu warga dalam hal persiapan lahan, penggunaan plastik mulsa untuk menjaga kelembaban, dan teknik pemupukan. Kami ingin mereka bukan hanya paham cara menanam, tetapi juga cara merawat hingga panen.”
Pak Budi menambahkan, “Selain bisa dimanfaatkan sendiri, cabai ini juga bisa dijual. Harga cabai yang fluktuatif bisa memberikan peluang ekonomi bagi warga. Bahkan, ada potensi untuk membuat produk olahan dari cabai seperti sambal atau bubuk cabai yang bisa dipasarkan.”
Antusiasme ini juga dirasakan oleh Bu Siti salah satu warga yang aktif dalam kegiatan menanam cabai keriting. Ia mengungkapkan, “Awalnya saya hanya ingin menanam untuk kebutuhan rumah tangga. Tapi ternyata kami didorong untuk belajar lebih jauh, dan sekarang saya punya lahan kecil di depan rumah yang khusus untuk cabai. Hasilnya bisa untuk keluarga, dan sisanya bisa dijual. Lumayan untuk tambahan penghasilan.”
Bu Siti juga bercerita tentang manfaat menanam cabai keriting ini dalam kehidupan sehari-hari. “Kami jadi lebih peduli dengan lingkungan. Dengan bertani, kami belajar menjaga tanaman dari hama, juga mengajak anak-anak untuk ikut terlibat. Ini jadi pembelajaran untuk anak-anak tentang pentingnya berkebun dan memanfaatkan lahan kecil di sekitar rumah,” tuturnya.
Tak hanya orang dewasa, generasi muda pun dilibatkan dalam kegiatan ini Cahyarani , seorang mahasiswi yang tinggal di desa, menilai bahwa kegiatan ini memberikan wawasan baru baginya. “Saya pikir bertani itu sesuatu yang kuno, tapi ternyata menyenangkan juga. Saya jadi paham betapa pentingnya ketahanan pangan. Dengan menanam cabai sendiri, kami tidak terlalu bergantung pada pasar,” ungkap Andi.
Reporter : Mochamad Labieb Abieza
Tidak ada komentar
Posting Komentar