Mediakopid.com, Bandung – Kecamatan Cibeunying Kidul melaksanakan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) rutinan pada hari Senin (30/09/2024) yang dilaksanakan di Pasar Cikutra Kota Bandung. Kegiatan ini dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) juga dihadiri oleh Ketua Camat Aris Rusdianto, selain ketua camat Pelaksana Tugas Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban (Plt. Kasi Trantib) Kelurahan Cikutra dan Kelurahan Padasuka pun ikut serta dalam kegiatan ini.
Penataan ini bertujuan untuk penertiban PKL di sepanjang ruas Jalan Cikutra. Penataan ini biasa dilakukan setiap hari pukul 06.30 WIB. Agus selaku Petugas Satpol PP memaparkan tujuan lain dari penataan ini juga untuk mengurai kemacetan yang paling utama karena di sepanjang ruas Jalan Cikutra ada sekolah dan rumah sakit, juga mencegah pedagang-pedagang yang memakan badan jalan. Biasanya pedagang-pedagang yang memakan badan jalan diberikan waktu sampai pukul 06.30 WIB yang akan didorong mundur ke tepi jalan atau dibubarkan bila melebihi waktu tersebut.
“ Yang melakukan penataan kami semua gabungan dari pihak kelurahan dan kecamatan, jadi setiap pagi akan ada perwakilan, petugas yang melakukan juga bergantian tiap harinya seperti tadi dari Kelurahan Padasuka besoknya bisa dari kelurahan lain.” Ucap Agus. Penataan ini dilakukan dengan cara menertibkan meja-meja yang sampai ke badan jalan yang seharusnya sudah dinetralisir jika melebihi batas waktu yang dijanjikan, lapak –lapak para pedagang didorong mundur ke tepi jalan.
Adapun tanggapan dari salah satu pedagang Pasar Cikutra dengan adanya kegiatan ini, menurut Iwan Setiawan ia merasa penataan ini bagus untuk perputaran ekonomi tetapi ada hal yang disayangkan. “Tapi yang disayangkan banyak japremnya (jatah preman) jadi bayar ini bayar itu harusnya ada ibalah yang jualan gimana ya hasilnya, sepinya, kalo rame gapapa sih”. Ucap Iwan .
Iwan memaparkan adanya kegiatan ini sebenarnya pedagang-pedagang merasa tidak nyaman karena seharusnya ada dari pihak walikota yang menata langsung bagi masyarakat yang berwiraswasta, para pedagang ingin dialokasikan karena pedagang-pedagang disini keberadaannya liar. “Sebenernya disini kami mengganggu pejalan kaki ya, kan trotoar gunanya untuk pejalan kaki ya, dipakai jualan. Disarankan untuk pemda setempat mesti dipikirkan ya.” Ucap Iwan.
Reporter: Gisna Salima-KPI 5B
Memang harus ada solusi untuk pkl2 yg suka bedagang sampai kejalan
BalasHapus