Mediakopid.com, Bandung - Beberapa hari terakhir, nama Gus Miftah kembali menjadi sorotan setelah ucapannya tentang profesi tukang penjual es teh viral di media sosial. Banyak pihak memperdebatkan pernyataannya, bahkan beberapa menganggapnya merendahkan pekerjaan tersebut. Namun, mari kita coba merenungkan konteks dan esensi dari apa yang disampaikan oleh tokoh agama yang dikenal dengan gaya ceramahnya yang santai dan lugas ini.
Sebagai ulama yang sering berbicara dalam bahasa yang mudah dipahami masyarakat luas, Gus Miftah kerap menggunakan analogi sederhana. Ucapannya tentang tukang penjual es teh, jika dipahami lebih dalam, bisa jadi bukan untuk merendahkan pekerjaan tersebut, melainkan untuk mengingatkan bahwa semua profesi, sejauh halal dan bermanfaat, memiliki kehormatan tersendiri.
Namun, dalam era digital, di mana potongan-potongan pernyataan mudah diputarbalikkan tanpa konteks, maksud baik sering kali terselubung oleh kesalahpahaman. Pernyataan Gus Miftah, yang mungkin ditujukan untuk menginspirasi orang agar terus meningkatkan kualitas hidup mereka, malah menjadi kontroversi karena dianggap menyinggung mereka yang bekerja sebagai penjual es teh.
Terlepas dari bagaimana pernyataan tersebut disampaikan, satu hal yang perlu diingat adalah bahwa pekerjaan apa pun yang dilakukan dengan jujur dan halal adalah mulia. Tukang penjual es teh, petani, buruh, hingga profesional di kantor, semua memiliki peran penting dalam menjaga roda ekonomi tetap berputar. Profesi ini adalah wujud nyata dari semangat kerja keras dan kreativitas masyarakat Indonesia.
Gus Miftah sendiri, dalam banyak ceramahnya, sering mengajak umat untuk tidak mudah menyerah dalam berusaha. Jadi, meskipun penyampaiannya kali ini menjadi sorotan, semangat yang ingin ditanamkan tetaplah relevan: teruslah bermimpi, berusaha, dan jangan lupa bersyukur.
Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya bijak dalam menerima dan merespons informasi. Alih-alih langsung menghakimi, kita seharusnya lebih banyak mencari klarifikasi dan memahami maksud di balik suatu pernyataan. Gus Miftah adalah tokoh yang selama ini dikenal sebagai pengayom umat; tentu ia tidak berniat merendahkan salah satu profesi tertentu.
Sebaliknya, masyarakat juga bisa mengambil pelajaran dari peristiwa ini. Jangan pernah merasa kecil hati dengan pekerjaan yang dimiliki, selama itu halal dan membawa manfaat. Kebanggaan sejati terletak pada dedikasi, kerja keras, dan dampak positif yang kita berikan kepada orang lain.
Reporter : Nanda Febri Saputra
Tidak ada komentar
Posting Komentar