Dari Dunia Teknologi ke Dakwah Kisah Ahmad Imammudin Membangun Kesadaran Sosial

Mediakopid.com,Bandung- Lahir di Kabupaten Majalengka, Ahmad Imammudin kini dikenal sebagai salah satu penyuluh agama di wilayah Cibiru yang aktif membangun hubungan erat dengan masyarakat. Menariknya, perjalanan pak Imam menjadi penyuluh tidak berawal dari dunia keagamaan, melainkan dari bidang teknik dan teknologi informasi atau IT.

Perubahan ini berawal dari keresahan yang ia rasakan selama berkarier di bidang teknik dan IT. Pak Imam merasa bahwa pekerjaannya hanya berorientasi pada hal duniawi dan kurang memiliki nilai ukhrawi maupun sosial. Keinginannya untuk memiliki bekal akhirat serta memberikan manfaat bagi masyarakat mendorongnya untuk meninggalkan zona nyaman dan mencoba sesuatu yang baru.  

Pak Imam memilih jalan sebagai penyuluh agama, meski harus menghadapi berbagai tantangan. Perbedaan yang signifikan antara dunia teknik yang bersifat teknis dan transaksional dengan dunia penyuluhan yang membutuhkan komunikasi interpersonal menjadi hambatan terbesar. Selain itu, ia juga harus melatih keberanian berbicara di depan umum, sebuah keterampilan yang sebelumnya tidak ia kuasai.  

”Kesulitan yang paling berat itu bagaimana dituntut untuk ngomong di hadapan Umum ngomong di hadapan Umum dan yang paling terpenting itu bagaimana membesarkan diri supaya percaya diri ketika kita ngomong-ngomong di depan orang lain gitu karena tidak gampang juga untuk berbicara di hadapan orang lain dan penyuluh dituntut untuk seperti itu” Ungkapnya. 

Bertahun-tahun menjalani tugas sebagai penyuluh agama, pak Imam telah mengalami berbagai suka dan duka. Baginya, kebahagiaan lebih mendominasi karena pekerjaannya memungkinkan ia bersentuhan langsung dengan masyarakat. Ia merasa semakin mengenal kondisi masyarakat dari berbagai lapisan bawah, menengah, hingga atas. Pengalaman ini memberinya banyak pelajaran tentang psikologi dan dinamika sosial di setiap lingkungan.  

Selain itu, pak Imam juga merasa terbantu oleh kemampuannya beradaptasi di berbagai lingkungan, termasuk di luar wilayah Cibiru. Hal ini menjadi salah satu modal penting bagi penyuluh agama untuk mencapai tujuan program Kementerian Agama, yakni menciptakan masyarakat yang lebih kondusif dan harmonis.  

”karena penyuluh itu bagaimanapun langsung meneyentuh kepada masyarakat kita harus belajar juga psikologi masyarakat dan yang paling disukai itu penyuluh itu adalah langsung bersentuh dengan masyarakat, menjaga lingkungan kita dengan masyarakat yang membuat sekitar kita lebih akrab”. Tambahnya. 

Sebagai penyuluh agama,  pak Imam memiliki tugas utama di bidang pencegahan radikalisme dan penanganan masalah sosial. Meskipun demikian, ia juga harus memahami dasar-dasar tugas lain, seperti zakat, wakaf, dan manasik haji. Pengetahuan tersebut penting agar seorang penyuluh dapat menjawab kebutuhan masyarakat yang beragam.  

Dalam menjalankan tugasnya, pak Imam aktif dalam berbagai kegiatan, mulai dari pembinaan majelis taklim hingga pendampingan kaum marjinal. Ia percaya bahwa dakwah tidak hanya berfokus pada aspek keagamaan, tetapi juga harus menjangkau isu-isu sosial yang lebih luas.  

Sebagai penyuluh, pak Imam memiliki visi untuk menciptakan lingkungan masyarakat yang saling menghormati dan mengedepankan moderasi beragama. Ia berharap masyarakat dapat hidup harmonis, menjunjung nilai-nilai toleransi, dan menciptakan suasana sosial yang kondusif. Baginya, dakwah bukan sekadar menyampaikan pesan agama, tetapi juga menjadi solusi bagi permasalahan sosial yang ada di sekitar.  

Ahmad Imammudin adalah contoh inspiratif bagaimana seseorang dapat mengubah jalan hidupnya untuk memberikan dampak positif bagi banyak orang. Dengan semangat dan keikhlasannya, ia terus berupaya mewujudkan cita-cita membangun masyarakat yang lebih baik.


Penulis: Moh Ragil Azhar Pangestu



 

( Hide )

© Vokaloka 2024