Gambar Barista
Mediakopid.com, Bandung - Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, secangkir kopi tak hanya sekadar minuman, melainkan sebuah pengalaman. Di SLBN Cileunyi, sebuah sekolah yang istimewa, ada sosok guru yang berhasil mengubah persepsi tentang kopi dan membuka peluang baru bagi para siswa berkebutuhan khusus.
Suhendar, atau yang lebih akrab disapa Pak Dado, adalah sosok guru vokasi barista yang mengajar di SLBN Cileunyi. Dengan kesabaran dan semangatnya yang tak pernah padam, Pak Dado telah berhasil membimbing para siswa berkebutuhan khusus untuk menguasai keterampilan meracik kopi.
Pak Dado bukanlah barista sembarangan. Dengan pengalaman bertahun-tahun di dunia perkopian, ia memiliki pengetahuan mendalam tentang berbagai jenis kopi, teknik penyeduhan, hingga seni latte art. Namun, yang membuatnya begitu istimewa adalah dedikasinya untuk berbagi ilmu kepada para siswa berkebutuhan khusus.
Pak Dado memutuskan untuk menjadi guru vokasi barista di SLBN Cileunyi. Ia percaya bahwa setiap individu, tanpa terkecuali, memiliki potensi untuk berkembang dan meraih kesuksesan. Pak dado juga pernah menyampaikan bahwa ia berharap kemampuan para siswa dibidang barista ini tidak hanya menjadi potensi saja tetapi menjadi cikal bakal kemampuan para siswa berkebutuhan khusus di lingkungan masyarakat.
“Bagi saya, mengajarkan barista kepada anak-anak berkebutuhan khusus adalah sebuah anugerah,” ujar pak dado dengan senyum hangat. “Melalui kopi, mereka belajar tentang kesabaran, ketelitian, dan pentingnya kerja sama tim. Selain itu, keterampilan ini juga dapat membuka peluang kerja bagi mereka di masa depan.”
Dalam kelasnya, Pak Dado menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan penuh keakraban tidak seperti guru pada umumnya. Ia tidak hanya mengajarkan teori tentang kopi, tetapi juga mengajak siswa untuk praktek langsung meracik berbagai jenis minuman kopi. Dengan sabar, Pak Dado membimbing setiap siswa agar mereka dapat memahami setiap tahap pembuatan kopi, mulai dari pemilihan biji kopi hingga penyajian.
Bagi Pak Dado, mengajarkan keterampilan meracik kopi bukan hanya sekedar memberikan bekal untuk masa depan, tetapi juga tentang membangun kepercayaan diri dan kemandirian siswa. Melalui kegiatan ini, siswa diajarkan untuk bekerja sama, bertanggung jawab, dan gigih dalam mencapai tujuan.
“Saya berharap, melalui keterampilan barista ini, siswa-siswa saya dapat lebih percaya diri dan mandiri,” tambah Pak Dado. “Mereka tidak hanya bisa membuat kopi yang enak, tetapi juga bisa membuka usaha kecil-kecilan atau bekerja di kafe.”
Berkat bimbingan Pak Dado, siswa-siswa SLBN Cileunyi telah berhasil dan dapat mengantarkan siswa yang dibimbing nya terjun dilingkungan masyarakat dan memiliki keterampilan. Bahkan, beberapa di antaranya banyak yang telah bekerja di beberapa coffe shop di sekitar bandung, dan bahkan pak dado juga membuka lapangan pekerjaan karena memiliki coffee shop sendiri di rumahnya.
Di balik setiap cangkir kopi yang dihasilkan oleh siswa-siswa SLBN Cileunyi, tersimpan semangat juang yang tak pernah padam. Mereka membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan. Pak dado juga memiliki motto khusus ketika ia berprofesi sebagai barista, menurut beliau Kopi yang baik dan enak itu di buat, bukan diseduh.
Penulis : Juniar Fatimah
selain berbakat juga beliau menginspirasi, keren
BalasHapus