Berita Terbaru

Mie Goang, Sensasi Mie Pedas Dengan Sambal Goang

Mediakopid.com, Bandung - Mie merupakan salah satu makanan yang sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia maupun dunia. Maka, tak heran jika mie telah menjadi salah satu makanan pilihan masyarakat Indonesia. Selain itu, Indonesia dikenal sebagai produsen produk mie dengan berbagai rasa yang telah mendunia di banyak negara. Oleh karena itu, banyak tempat mulai dari restoran hingga kedai yang menjual mie dengan berbagai rasa dan kekhasannya. Salah satunya adalah kedai Mie Goang YA!.

Mie Goang YA! Dikenal dengan menu mie pedas yang dihasilkan dari sambal goang, kedai ini terletak di Jl. Cigiringsing No.13, Pasir Endah, Kec. Ujungberung, Kota Bandung. Bagi para pecinta pedas, Mie Goang YA! Menjadi salah satu pilihan wajib jika sedang berkunjung ke Bandung Timur karena bukan hanya rasa pedas yang bisa membuat lidah bergoyang, mie yang diproduksi juga memiliki tekstur lembut dan dapat dimakan dengan mudah.
 
Menu andalan Mie Goang YA! Adalah mie goang. Mie yang diberikan sambal goang yang menghasilkan rasa pedas yang membuat lidah bergoyang. Selain itu, terdapat berbagai macam menu mie, jika tidak menyukai pedas direkomendasikan untuk mencoba varian mie bawang ataupun mie yamin. Menu di Mie Goang YA! Sangat terjangkau bagi masyarakat Indonesia, mulai dari Rp12.000 hingga Rp18.000.

Menurut Tisya pelanggan Mie Goang YA! Tempatnya cukup nyaman dan tidak ramai karena kursi dan meja yang disediakan banyak dan pelayanannya memuaskan, letaknya mudah ditemukan karena terdapat banyak lampu yang bisa terlihat dari jalan utama. Dari segi makanan, ia menilai 8.5/10, harga yang ramah di kantong dan jika menyukai makanan pedas, Mie Goang ini direkomendasikan untuk dicoba saat menikmati jajanan kuliner di Bandung.

Reporter : Muhammad Farhan Sayyid Helmi

Pizza Unik Sepanjang 25cm dari Pizza Gacor

Mediakopid.com, Bandung - Salah satu lagu yang terkenal di Indonesia yang terdengar "Ku kejar pizza, ke negara pembuatnya, bukan Amerika, tapi Italia" Woohoo. Yap! Italia adalah negara dengan makanan khas yaitu pizza, berbentuk bundar pipih yang di panggang dengan keju lumer, isian daging, dan pepperoni seperti yang kita ketahui saat sekarang.

Masyarakat Indonesia mengenal pizza dengan roti bentuk lingkaran dengan isian melimpah dengan harga yang cukup tinggi untuk menikmatinya. Walaupun begitu, banyak masyarakat Indonesia yang menyukai makanan khas Italia tersebut. Oleh karena itu, banyak berkembang pizza di Indonesia mulai dari berkreasi dengan isiannya ataupun bentuknya. Salah satu yang berkreasi dengan pizza adalah outlet dari Pizza Gacor yang menyajikan pizza dengan panjang 25cm.

Pizza Gacor beralamat di Komp. Bumi Panyileukan No.C5 no.1, Cipadung Kidul, Kec. Panyileukan, Kota Bandung. Outlet Pizza Gacor membuat pizza sepanjang 25cm dengan berbagai varian isian, pizza yang ditawarkan cukup terjangkau bagi masyarakat Indonesia, mulai dari Rp10.000 untuk isian regular hingga Rp15.000 untuk isian Tuna Melt. Selain terjangkau, pizza ini memiliki cita rasa yang tidak kalah dengan brand besar yang rasanya bisa dinikmati seperti yang diketahui banyak masyarakat.

Menurut Sayyid pizza yang dijual Pizza Gacor cukup unik karena menyajikannya dalam bentuk 25cm dan pas untuk masyarakat Indonesia untuk menjadi cemilan ataupun menjadi teman di tongkrongan. "Rasa pizza nya juga tidak berbeda jauh dari brand besar, hanya saja perbedaan paling mencolok adalah di adonan rotinya saja, cocok karena harganya terjangkau" tutur Sayyid, salah seorang pelanggan Pizza Gacor.

Reporter : Muhammad Farhan Sayyid Helmi

Semangat Baru! Puluhan PPPK Mulai Jalani Orientasi di BDK Bandung

Mediakopid.com, Bandung – Badan Diklat Keagamaan (BDK) Bandung memulai program orientasi pada Rabu, (6/11/2024) bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada Rabu pagi. Pembukaan acara yang dihadiri oleh PPPK Angkatan XIII, XIV, dan XV dari berbagai wilayah di Jawa Barat ini mengangkat tema "Terwujudnya PPPK yang memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang Nilai dan Etika pada instansi pemerintah dalam mendukung pelaksanaan tugas jabatannya."


Program orientasi ini bertujuan membekali pegawai baru dengan pemahaman mendalam mengenai nilai dan etika kerja di lingkungan Kementerian Agama Jawa Barat. Menurut perwakilan dari BDK Bandung, orientasi ini dirancang untuk membangun fondasi profesionalisme dalam pelayanan publik. "Ini merupakan langkah awal yang penting dalam membentuk pegawai berintegritas yang mampu menjalankan amanahnya," ungkapnya.


Antusiasme terlihat jelas di wajah para peserta, yang mengaku sudah lama menantikan program ini. Salah satu peserta menyampaikan perasaannya, "Ini adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh para peserta orientasi PPPK Kemenag se-Jawa Barat. Setelah penantian yang panjang, akhirnya orientasi PPPK dapat terlaksana."


Peserta lain juga menyambut kesempatan ini dengan semangat tinggi. "Ini adalah kesempatan yang bagus untuk lebih mengenal nilai-nilai dan etika kerja di Kementerian Agama. Harapannya, kami semua bisa menerapkan apa yang dipelajari di sini dalam pekerjaan sehari-hari," ujarnya.


Program orientasi ini akan berlangsung selama beberapa hari, dengan beragam materi dan simulasi yang mencakup pengenalan standar perilaku dalam pemerintahan. Dengan orientasi ini, diharapkan para PPPK dapat segera beradaptasi dengan lingkungan kerja dan berkontribusi positif dalam pencapaian visi dan misi organisasi.


Reporter: Lingga Al-Ghifari Hidayat

Menyelami Dunia Literasi Lewat Rekomendasi Yuli Dari Ekonomi Islam hingga Novel Penuh Makna

Mediakopid.com, Bandung - Di balik kesibukan sehari-hari sebagai pustakawan di Balai Diklat Keagamaan (BDK) Bandung, Ibu Yuli punya cara khusus untuk menginspirasi orang lain melalui buku. Bagi beliau, buku bukanlah sebuah sumber informasi saja, tetapi juga jendela yang membuka pandangan baru tentang hidup. Saat berbincang santai di perpustakaan, Ibu Yuli dengan antusias membagikan rekomendasi buku yang menurutnya wajib dibaca oleh siapa saja yang ingin menggali lebih dalam tentang nilai-nilai kehidupan dan sejarah pemikiran.

 

Menyingkap Sejarah Ekonomi Islam 

Salah satu rekomendasi andalan Ibu Yuli adalah buku nonfiksi yang berjudul "Sejarah Peradaban dan Pemikiran Ekonomi Islam Pasca-Kenabian" karya Adiwarman A. Karim. Menurut Ibu Yuli, buku ini adalah bacaan penting bagi siapa saja yang ingin memahami perkembangan ekonomi Islam setelah masa kenabian. "Buku ini memberikan pandangan mendalam tentang bagaimana ekonomi Islam berkembang, khususnya pada masa pasca-kenabian, dan bagaimana pemikiran tersebut masih relevan hingga saat ini," ungkapnya.

Bagi para akademisi maupun masyarakat umum yang tertarik dengan topik ekonomi, buku ini memberikan pemahaman kuat untuk memahami peran Islam dalam membentuk konsep-konsep ekonomi yang berkelanjutan. "Buku ini juga bisa menjadi referensi yang baik untuk mahasiswa atau pegawai yang tertarik memperdalam pengetahuan mereka tentang ekonomi syariah," tambahnya.

 

Novel dengan Pesan Moral Mendalam 

Tidak hanya nonfiksi, Ibu Yuli juga merekomendasikan sejumlah novel yang tak kalah sarat makna. Salah satu penulis favoritnya adalah Tere Liye. Karya-karya Tere Liye, menurutnya, menyajikan lebih dari sekadar hiburan. "Setiap kisah yang ditulis Tere Liye mengandung pesan moral yang cukup mendalam," ujar Ibu Yuli. Buku-buku seperti "Pulang" dan "Hujan" tidak hanya memberikan cerita yang menggugah emosi, tetapi juga menyimpan pelajaran hidup yang dapat dijadikan motivasi.

Novel lain yang direkomendasikan adalah "Hati Suhita" karya Khilma Anis, yang menyelami pergulatan batin perempuan dan kompleksitas cinta. Dengan latar cerita yang kental dengan nuansa pesantren, buku ini mengangkat tema universal seperti cinta, pengorbanan, dan keteguhan hati, yang membuatnya menarik bagi berbagai kalangan pembaca.

 

Perpustakaan BDK Bandung: Menjaga Literasi dan Semangat Belajar 

Selain berbicara tentang buku, Ibu Yuli juga membagikan cerita tentang perpustakaan yang dikelolanya. Dengan koleksi yang terus bertambah, Ibu Yuli berkomitmen untuk terus memperkaya bacaan yang relevan bagi para pemustaka. Perpustakaan ini tidak hanya terbuka untuk pegawai BDK, tetapi juga bagi masyarakat luar yang ingin memperluas wawasan mereka.

 

Menurut Ibu Yuli, perpustakaan bukanlah sekadar tempat menyimpan buku saja, tetapi ruang untuk berbagi pengalaman dan memperluas cakrawala berpikir. "Setiap kali ada yang datang, saya senang bisa berbagi cerita tentang buku yang mungkin bisa mengubah cara pandang mereka terhadap dunia," ujarnya.

Bagi siapapun yang ingin mencari inspirasi atau sekadar melepas penat dengan bacaan berkualitas, rekomendasi Ibu Yuli tentang buku nonfiksi maupun novel patut dipertimbangkan. Dengan karya seperti "Sejarah Peradaban dan Pemikiran Ekonomi Islam" serta novel-novel yang penuh pesan moral, perpustakaan BDK Bandung menjadi tempat yang memadukan literasi dan nilai-nilai kehidupan.

 

Reporter : Lingga Al-Ghifari Hidayat

Hati Suhita Jadi Rekomendasi Pustakawan BDK Bandung di Hari Santri

Mediakopid.com, Bandung - Dalam rangka memperingati Hari Santri, pustakawan Balai Diklat Keagamaan (BDK) Bandung, yaitu Yuli, membagikan rekomendasi buku yang dinilai sarat akan makna bagi santri maupun masyarakat luas. Salah satu buku yang menurutnya patut untuk dibaca adalah "Hati Suhita" karya Khilma Anis. Buku ini tidak hanya menyoroti soal kisah cinta, tetapi juga pergulatan batin seorang perempuan yang hidup di tengah tradisi pesantren.

 

"Hati Suhita" mengangkat tema yang universal seperti cinta, pengorbanan, dan keteguhan hati, yang membuatnya relevan dengan berbagai kalangan pembaca. Bagi Yuli, novel ini mencerminkan banyak sekali nilai-nilai kehidupan yang sesuai dengan semangat di Hari Santri. "Buku ini sangat menginspirasi, terutama bagi mereka yang ingin memahami peran perempuan di dalam konteks pesantren dan kehidupan sehari-hari," tuturnya.

 

Selain Hati Suhita, Ibu Yuli juga menekankan betapa pentingnya untuk membaca buku-buku yang mengandung pesan moral mendalam. Hari Santri, bagi Ibu Yuli, adalah momen yang tepat untuk menggali kembali nilai-nilai perjuangan dan pengorbanan, seperti yang dihadirkan dalam novel-novel karya penulis Indonesia.

 

Dengan koleksi buku yang terus diperbarui, perpustakaan BDK Bandung berusaha memberikan bacaan yang relevan dan bermakna, terutama bagi santri maupun masyarakat dan pegawai yang ingin memperluas pengetahuannya.

 

Reporter : Lingga Al-Ghifari Hidayat

 

Hati Suhita (Sumber:kampungilmubojonegoro.or.id)

Maju bersama Indonesia raya, Peringatan Upacara Sumpah Pemuda di Balai Kecamatan Gedebage

Mediakopid, Bandung- Pemerintah Gedebage Kota Bandung pada senin (28/10/2024) mengadakan upacara peringatan hari sumpah pemuda ke 96 tahun 2024 dengan tema "Maju bersama Indonesia raya".

Peringantan ini di hadiri oleh Kepala Kecamatan Gedebage bertindak selaku pembina upacara peringatan sumpah pemuda, dihadiri Danramil Gedebage dan para Babinsa, unsur Polsek, Ormas/OKP, LKK Kecamatan, Sekcam, para Kasi & Kasubag Kecamatan, para Lurah, Seklur & Kasi Kelurahan dan para ASN lainnya serta Non ASN dilingkungan Kecamatan Gedebage, bertempat di Lapangan Upacara Kantor Kecamatan Gedebage. "Upacara ini digelar sebagai bentuk memperingati hari sumpah pemuda" ujar Agus.

Dalam amanat upaca, pembina upacara mengharapkan dengan diselengaraakan upacara hari Sumpah pemuda ini semakin memicu semangat para pemuda Kota Bandung untuk memberikan darma bakti terbaiknya bagi kota tercinta ini.

Diakhir upaca, pembina mengajak para peserta upacara untuk sama-sama mendoakan para pejuang pemuda kemerdekaan Indonesia yang telah gugur.

Reporter : Farhan Habibi

Tradisi Batik Bandung Bertemu Gaya Hidup Kekinian

Mediakopid.com, Bandung - Batik, yang dahulu identik dengan pakaian resmi, kini telah mengalami transformasi besar di tangan para kreator muda Bandung. Kota yang dikenal sebagai pusat seni dan kreativitas ini, dengan caranya sendiri, menghadirkan batik dengan sentuhan modern, menjadikannya lebih dari sekadar busana tradisional. Di berbagai sudut kota, mulai dari toko-toko kecil hingga pasar tradisional, batik Bandung menawarkan nuansa baru yang segar dan mudah diterima oleh kalangan anak muda.

Motif khas yang terinspirasi dari ikon-ikon lokal seperti anggrek, Gedung Sate, dan panorama pegunungan, menjadi salah satu daya tarik batik Bandung. Berbeda dari batik klasik yang cenderung rumit, batik ini menawarkan desain yang lebih ringan dan playful, cocok untuk dipadukan dengan gaya kasual sehari-hari. Warna-warna cerah seperti biru muda, merah muda, dan hijau toska mendominasi, menjadikan batik Bandung tak lagi dianggap kuno, tetapi sebagai pilihan fashion yang modis.

 


Tren mengenakan batik di kalangan anak muda Bandung tak hanya terbatas pada acara formal atau seragam kerja. Dengan kekreatifitasan dan gaya yang lebih fleksibel, batik sekarang lebih sering terlihat di kafe-kafe trendy, acara musik, atau sekadar nongkrong santai. Koleksi batik kasual yang kini banyak beredar, menawarkan model seperti kemeja, outer ringan, hingga dress simpel yang nyaman dipakai dalam berbagai kesempatan bahkan aksesoris dengan sentuhan batik pun terlihat indah digunakan.

"Inovasidan kreasi batik ini benar-benar bikin kita bisa tampil keren tanpa meninggalkan budaya lokal," ucap Dita, seorang penggemar batik asal Bandung. "Sekarang saya pakai batik ke kampus atau hangout, dan orang-orang mulai mengikuti tren batik ini."

 

Inovasi ini tak lepas dari peran pelaku bisnis muda yang memanfaatkan media sosial sebagai platform promosi. Instagram, misalnya, menjadi ruang pamer karya para desainer batik Bandung yang mampu menarik perhatian tidak hanya dari pasar lokal, tetapi juga internasional. Foto-foto estetik dengan sentuhan batik yang dipadukan dalam street style membuat batik Bandung cepat viral, menjadikannya bagian dari tren fashion yang digandrungi oleh banyak orang.

 


Di balik desainnya yang modern, batik Bandung tetap memegang erat nilai tradisi. Meski kini lebih sering dipadukan dengan sneakers atau jeans, kain ini tetap membawa cerita tentang budaya lokal yang kuat. Para desainer muda sengaja menggabungkan filosofi klasik dengan unsur-unsur kontemporer, menciptakan produk yang tak hanya modis, tetapi juga penuh makna.

Batik Bandung telah menjadi simbol baru gaya hidup generasi muda. Tidak lagi dianggap tua atau kuno, batik sekarang justru dianggap sebagai bentuk apresiasi terhadap budaya dengan cara yang kreatif. Para anak muda yang mengenakan batik tak hanya menunjukkan gaya personal mereka, tetapi juga kebanggaan terhadap warisan lokal yang terus berkembang.

 


Dengan segala inovasi yang dilakukan, batik Bandung kini memiliki masa depan yang cukup cerah. Kreativitas yang tumbuh di kota ini membuka peluang baru bagi batik untuk terus beradaptasi dengan selera zaman kedepannya. Dari pakaian hingga aksesoris seperti tas dan topi, batik Bandung semakin merambah berbagai produk fashion yang lebih luas.

Transformasi batik di Bandung adalah contoh nyata bahwa tradisi dan modernitas bisa berjalan beriringan. Di tangan generasi muda, batik terus hidup, tidak hanya sebagai simbol budaya, tetapi juga sebagai bagian penting dari gaya hidup masa kini.

 

Reporter : Lingga Al-Ghifari Hidayat


Corak Batik Nostalgie (Sumber:ruangkolabrasa.com)

Berita

MediaBerita

Pendidikan

MediaPendidikan

Agama

MediaAgama

Life Style

MediaLifestyle

Wisata

MediaWisata

Sport

MediaSport

Sastra

MediaSastra

Opini

MediaOpini
© Vokaloka 2024